Halusinasi AI Kini Menjadi Ancaman Keamanan Siber

Image by Solen Feyissa, from Unsplash

Halusinasi AI Kini Menjadi Ancaman Keamanan Siber

Waktu baca: 2 Mnt

Studi ini menunjukkan bahwa AI chatbots merekomendasikan halaman login palsu kepada jutaan pengguna, yang membahayakan mereka terhadap risiko phishing dan penipuan, dengan dalih memberikan respon yang membantu.

Dalam keadaan terburu-buru? Berikut adalah fakta-fakta singkatnya:

  • 34% dari URL login yang disarankan oleh AI ternyata palsu, tidak diklaim, atau tidak terkait.
  • Perplexity AI malah menyarankan situs phishing sebagai gantinya dari login resmi Wells Fargo.
  • Para kriminal sedang mengoptimalkan halaman phishing untuk mendapatkan peringkat dalam hasil yang dihasilkan oleh AI.

Dalam studi mereka, perusahaan keamanan siber Netcraft menguji model bahasa besar (LLM) populer dengan bertanya di mana harus masuk ke 50 merek terkenal. Dari 131 tautan situs web yang disarankan, 34% di antaranya salah, dengan domain yang tidak aktif atau tidak terdaftar mencakup 29%, dan bisnis yang tidak terkait mencakup 5%.

Masalah ini bukan hanya teoritis. Dalam satu contoh nyata, mesin pencari berbasis AI, Perplexity, menampilkan situs phishing kepada pengguna yang mencari halaman login Wells Fargo. Sebuah laman Google Sites palsu yang meniru bank tersebut muncul di puncak hasil pencarian, sementara tautan asli tersembunyi di bawahnya.

Netcraft menjelaskan, “Ini bukan petunjuk kasus pinggir. Tim kami menggunakan kalimat sederhana dan alami, mensimulasikan persis bagaimana pengguna biasa mungkin bertanya. Model tersebut tidak ditipu—hanya saja tidak akurat. Itu penting, karena pengguna semakin mengandalkan antarmuka pencarian dan obrolan yang didukung AI untuk menjawab jenis pertanyaan ini.”

Seiring AI menjadi antarmuka bawaan pada platform seperti Google dan Bing, risikonya semakin besar. Tidak seperti mesin pencari tradisional, Chatbot menyajikan informasi dengan jelas dan penuh percaya diri, yang membuat pengguna mempercayai jawaban mereka, meskipun informasi tersebut salah.

Ancaman tidak berhenti pada phishing. Cyberkriminal modern mengoptimalkan konten jahat mereka untuk sistem AI, yang menghasilkan ribuan halaman scam, API palsu, dan kode beracun yang lolos dari filter dan berakhir di dalam respons yang dihasilkan AI.

Dalam satu kampanye, para penyerang membuat API blockchain palsu, yang mereka promosikan melalui repositori GitHub dan artikel blog, untuk menipu para pengembang agar mengirimkan cryptocurrency ke dompet palsu.

Netcraft memperingatkan bahwa mendaftarkan domain palsu secara preventif tidak cukup. Sebagai gantinya, mereka merekomendasikan sistem deteksi yang lebih cerdas dan perlindungan pelatihan yang lebih baik untuk mencegah AI menciptakan URL berbahaya di tempat pertama.

Anda suka artikel ini? Beri Rating!
Saya sangat tidak menyukainya Saya tidak begitu menyukainya Okelah Cukup bagus! Suka sekali!

Kami senang kamu menyukai artikel kami!

Sebagai pembaca yang budiman, maukah Anda memberikan ulasan di Trustpilot? Ini tidak lama dan sangat berarti bagi kami. Terima kasih sekali!

Beri kami peringkat di Trustpilot
5.00 Rating dari 1 pengguna
Judul
Komentar
Terima kasih atas feedback Anda