Image by World Economic Forum, from Flickr
Albania Menunjuk Bot AI Sebagai Menteri untuk Melawan Korupsi
Pemerintah Albania menciptakan sejarah dengan menunjuk Diella, bot AI, sebagai menteri kabinet untuk mengawasi tender publik dan menangani korupsi.
Dalam keadaan terburu-buru? Berikut adalah fakta-fakta singkatnya:
- Peran Diella adalah mengelola tender publik dan memerangi korupsi.
- Perdana Menteri Edi Rama mengatakan tender akan “100% bebas dari korupsi.”
- Anggota parlemen oposisi menyebut Diella tidak konstitusional dan “kelucuan.”
Albania telah menjadi negara pertama di dunia yang menunjuk seorang “menteri” AI untuk melawan korupsi, memicu pujian sekaligus skeptisisme.
Perdana Menteri Edi Rama memperkenalkan bot, bernama Diella, sebagai bagian dari kabinet barunya. “Diella adalah anggota kabinet pertama yang tidak hadir secara fisik, tetapi dibuat secara virtual oleh AI,” kata Rama, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Dia berjanji bahwa dengan pengawasan dari Diella, “lelang publik akan 100 persen bebas dari korupsi,” dilaporkan Aljazeera.
Reuters mencatat bahwa proses keanggotaan Uni Eropa untuk Albania menghadapi tantangan karena negara tersebut telah berjuang untuk menyelesaikan masalah korupsi tender publik yang telah merusak reputasi internasionalnya. Partai Sosialis di bawah Rama meraih kemenangan keempat berturut-turut pada Mei 2024, dan menetapkan tujuan untuk mencapai keanggotaan EU pada tahun 2027.
AP News melaporkan bahwa Diella dibuat dengan bantuan Microsoft dan pertama kali diluncurkan awal tahun ini sebagai asisten virtual di platform e-Albania. Di sana, dia telah membantu warga mendapatkan sekitar satu juta dokumen dan menyediakan hampir 1.000 layanan. Digambarkan dalam kostum tradisional rakyat, Diella juga menerbitkan dokumen resmi secara elektronik, bertujuan untuk memangkas penundaan birokrasi.
Implementasi Diella mendapatkan dukungan dari mereka yang percaya bahwa hal tersebut akan meningkatkan operasi pemerintah, namun dihadapkan dengan penolakan terkait status hukumnya. Para pembuat undang-undang akan segera memilih kabinet Rama, namun masih belum pasti apakah Diella akan mendapatkan pengakuan resmi sebagai anggota virtual.
Gazmend Bardhi, pemimpin oposisi Democrats, menyatakan bahwa dia menganggap langkah ini melanggar konstitusi. “Kejenakaan perdana menteri tidak bisa diubah menjadi tindakan hukum negara Albania,” tulis Bardhi di Facebook, seperti yang dilaporkan oleh AP News.
Laporan Reuters mengungkapkan bahwa warga biasa juga menyampaikan keraguan mereka. Seorang pengguna Facebook menulis: “Bahkan Diella akan rusak di Albania.” Seorang lainnya menambahkan: “Pencurian akan terus berlanjut dan Diella yang akan disalahkan.”
Rama belum menjelaskan pengawasan manusia apa yang akan ada untuk AI atau bagaimana risiko manipulasi akan ditangani.