
Image by Milad Fakurian, from Unsplash
Teknologi Wearable Baru Menggunakan AI untuk Meningkatkan Konsentrasi
Sebuah sistem stimulasi otak yang ditenagai AI baru membantu orang meningkatkan konsentrasi dari rumah, beradaptasi dengan karakteristik individu tanpa memerlukan peralatan klinis yang mahal.
Dalam keadaan terburu-buru? Berikut adalah fakta-fakta singkatnya:
- Perangkat berbasis AI meningkatkan perhatian dengan menggunakan rangsangan listrik lembut di rumah.
- Sistem menyesuaikan intensitas berdasarkan ukuran kepala dan fokus awal.
- Pengguna dengan fokus awal yang rendah menunjukkan peningkatan terbesar.
Sebuah tim peneliti dari University of Surrey dan University of Oxford telah berkolaborasi dengan Cognitive Neurotechnology untuk menciptakan sebuah sistem stimulasi otak yang ditenagai oleh AI yang efektif meningkatkan perhatian dari kenyamanan rumah seseorang.
Sistem inovatif ini menggabungkan AI dengan teknik invasif yang dikenal sebagai stimulasi noise acak transkranial (tRNS), memberikan pendekatan khusus untuk meningkatkan fokus kognitif tanpa memerlukan peralatan medis mahal seperti pemindaian MRI.
Sistem AI ini beradaptasi dengan setiap pengguna dengan menyesuaikan intensitas stimulasi berdasarkan ciri-ciri seperti ukuran kepala dan perhatian dasar.
“Dunia modern kita selalu bersaing untuk mendapatkan perhatian kita. Yang menarik dari pekerjaan ini adalah bahwa kami telah menunjukkan bahwa sangat mungkin untuk secara aman dan efektif meningkatkan kinerja kognitif menggunakan sistem yang dipersonalisasi yang dapat digunakan secara mandiri di rumah,” kata Profesor Roi Cohen Kadosh, Kepala Psikologi di University of Surrey dan penulis utama studi tersebut, dalam sebuah wawancara dengan Neuroscience News.
“Ini membuka kemungkinan baru untuk meningkatkan perhatian berkelanjutan, belajar, dan kemampuan kognitif lainnya dengan cara yang dapat diakses, adaptif, dan dapat ditingkatkan.”
Diterbitkan di npj Digital Medicine, studi ini menggunakan perlengkapan kepala yang dapat dipakai dan tugas berbasis tablet dalam 290 sesi di rumah dengan 103 partisipan. Sebuah studi lanjutan double-blind dengan 37 partisipan baru menunjukkan bahwa mereka yang menerima stimulasi personalisasi berkinerja jauh lebih baik, terutama mereka dengan perhatian awal yang rendah.
AI juga menghindari over-stimulasi, yang dapat merusak kinerja, dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan.
Para peneliti menjelaskan bahwa perhatian yang berkelanjutan sangat penting untuk aktivitas seperti mengemudi atau belajar. Mereka menjelaskan dalam makalah mereka bahwa hal tersebut berhubungan dengan kondisi seperti ADHD dan depresi. Teknik-teknik stimulasi otak konvensional seringkali kurang efektif karena sifatnya.
Namun, pendekatan baru ini, yang memanfaatkan algoritma AI yang berkembang seiring waktu, menawarkan harapan untuk peningkatan kognitif dalam skenario kehidupan nyata.