PBB Mengatakan Emisi Karbon Raksasa Teknologi Naik 150% dalam 3 Tahun Terakhir di Tengah Ledakan AI

Photo by Chris LeBoutillier on Unsplash

PBB Mengatakan Emisi Karbon Raksasa Teknologi Naik 150% dalam 3 Tahun Terakhir di Tengah Ledakan AI

Waktu baca: 2 Mnt

Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui International Telecommunication Union (ITU) menerbitkan sebuah laporan pada hari Kamis yang mengungkapkan bahwa emisi karbon dari perusahaan AI terkemuka meningkat rata-rata sebesar 150% antara tahun 2020 dan 2023. Dokumen tersebut menyebutkan perusahaan seperti Alphabet, Amazon, Meta, dan Microsoft, dengan fokus pada kebutuhan listrik untuk pusat data mereka.

Sedang terburu-buru? Berikut ini fakta singkatnya:

  • Sebuah laporan PBB mengungkapkan emisi karbon dari perusahaan AI teratas meningkat 150% antara tahun 2020 dan 2023.
  • Emisi operasional Amazon tumbuh 182% pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2020, sementara Microsoft meningkat sebesar 155%, Meta meningkat sebesar 145%, dan Alphabet meningkat sebesar 138%.
  • 10 perusahaan teknologi bertanggung jawab atas setengah dari emisi sektor tersebut.

Menurut laporan yang berjudul Greening Digital Companies 2025: Monitoring emissions and climate commitments, penggunaan teknologi AI telah berkontribusi terhadap peningkatan emisi global baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Perusahaan digital yang dinilai dalam laporan tahun ini dikonsumsi perkiraan 581 TWh listrik (2,1% dari permintaan global), dengan AI menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ini,” demikian isi dokumen tersebut. Dan 10 perusahaan teknologi bertanggung jawab atas 50% emisi tersebut.

ITU melacak 200 perusahaan teknologi menggunakan laporan yang tersedia untuk umum. Meski banyak dari perusahaan ini telah mengurangi emisi gas rumah kacanya sebagai bagian dari inisiatif net-zero emisi, beberapa lainnya menimbulkan kekhawatiran. Emisi operasional Amazon tumbuh 182% pada 2023 dibandingkan dengan 2020, sementara Microsoft meningkat 155%, Meta 145%, dan Alphabet 138%.

“Saat ini, tidak ada standar atau persyaratan legislatif bagi perusahaan untuk mengungkapkan emisi atau konsumsi energi AI mereka, yang membuat pemahaman tentang dampak AI pada penggunaan energi tingkat perusahaan menjadi kurang jelas,” demikian laporan tersebut. “Namun, data dari laporan perusahaan menunjukkan tren peningkatan dalam emisi operasional untuk perusahaan dengan tingkat adopsi AI yang tinggi.”

Dari 200 perusahaan yang dianalisis, 164 perusahaan memberikan data. 10 perusahaan yang menghasilkan permintaan energi tertinggi adalah: China Mobile, Amazon, Samsung Electronics, China Telecom, China Unicom, Alphabet, Microsoft, TSMC, SK Hynix, dan Meta.

Studi tersebut mencatat bahwa jejak karbon tahunan gabungan dari perusahaan teknologi ini setara dengan total emisi tahunan Argentina, Bolivia, dan Chile yang digabungkan.

Badan PBB menekankan bahwa perusahaan harus mengungkapkan data yang lebih komprehensif dan menerbitkan laporan iklim khusus.

Sebuah laporan terbaru yang dibagikan oleh Nature juga mencatat bagaimana AI telah meningkatkan permintaan energi dengan cepat—di Irlandia, pusat data mengkonsumsi 20% dari total listrik nasional— dan menyoroti kurangnya data mengenai konsumsi energi.

Anda suka artikel ini? Beri Rating!
Saya sangat tidak menyukainya Saya tidak begitu menyukainya Okelah Cukup bagus! Suka sekali!

Kami senang kamu menyukai artikel kami!

Sebagai pembaca yang budiman, maukah Anda memberikan ulasan di Trustpilot? Ini tidak lama dan sangat berarti bagi kami. Terima kasih sekali!

Beri kami peringkat di Trustpilot
0 Rating dari 0 pengguna
Judul
Komentar
Terima kasih atas feedback Anda